Manfaat Jeruk Selain Obat Sariawan
Wednesday, April 3, 2013
0
comments
Masih banyak orang menganggap, jeruk hanya sekadar pemasok vitamin C ‘ (itu pun “dibatasi” hanya pada kisaran 60 mg per hari) dan penyembuh gusi menggelambir, skorbut, atau seriawan. Makanya, tingkat konsumsi jeruk di Indonesia tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Fenomena itu diperparah dengan turunnya produksi jeruk nasional dari tahun ke tahun. Jika pada 1996 produksi jeruk masih mencapai 793.810 ton, pada tahun 2000 angka itu melorot tajam menjadi hanya 368.522 ton saja. Jika diasumsikan jumlah penduduk Indonesia 220 juta jiwa, berarti konsumsi jeruk di negeri ini baru 1,7 kg per kapita per tahun. Jauh di bawah konsumsi jeruk negara-negara berkembang yang rata-rata 6,9 kg per kapita per tahun.
Padahal banyak manfaat yang bisa diberikan jeruk, selain memasok vitamin C. Jeruk juga mengandung bioflavonoid alias vitamin P limonoid, betakaroten, asam folat. Ia juga merupakan salah satu buah yang dapat mencegah penyakit jantung koroner (PJK), stroke, kanker, dan hipertensi.
Jinakkan Oksigen Singlet
Jeruk - konon asal dari Indonesia dan Malaysia - yang mudah didapatkan sepanjang musim, lama diyakini sebagai sumber antioksidan dan gudangnya zat-zat bioaktif yang bisa menghalau beragam penyakit degeneratif. Kandungan vitamin antioksidan yang bersemayam dalam daging buah jeruk, seperti vitamin A dan C menjadikan buah ini amat sakti.
Dalam tulisannya “Health and Nutrition Benefits of Citrus Fruits Components” yang dipublikasikan jurnal Food Technology, Rouseff dan Nagy menyatakan, setiap 100 ml jus jeruk juga mengandung sekitar 15,9 - 51,0 mikrogram betakaroten. Betakaroten inilah yang menstabilkan oksigen singlet dalam tubuh. Oksigen singlet merupakan zat yang sangat mudah bereaksi, yang berasal dari oksigen triplet.
Istilah singlet dan triplet sendiri berkaitan dengan keberadaan elektron di lapisan terluar molekulnya. Oksigen triplet merupakan molekul yang memiliki dua elektron tidak berpasangan, membuatnya tidak mudah bereaksi dengan molekul organik lainnya.
Molekul oksigen di udara yang sehari-hari masuk ke hidung kita saat bernapas, bentuknya ya oksigen triplet (302) ini. Sedangkan oksigen singlet - lewat berbagai proses seperti kimiawi, dengan bantuan enzim maupun fotokimia - sudah memiliki elektron berpasangan. Reaksi oksigen singlet juga sangat cepat, karena rendahnya energi yang dibutuhkan untuk terjadinya reaksi kimia. Reaksi kimia oksigen singlet yang amat cepat terhadap asam lemak tak jenuh misalnya, dapat merusak komponen sel, seperti membran, enzim, dan asam nukleat.
Jika hal itu terjadi, kromosom dalam inti sel bisa rusak, sehingga mengganggu kode genetik dan memicu terjadinya penkembangan jaringan yang tak normal. Nah, dengan minum jeruk secara teratur, tubuh mendapat suplai betakaroten yang memadai, sehingga dapat diandalkan sebagai pasukan antioksidan penghalau oksigen singlet yang karsinogenik. Tubuh pun terhindar dari kerusakan sel.
Paket Komplet
Keunggulan lain sang jeruk terletak pada kandungan komponen flavonoid. Penelitian Middleton dan Kandaswami, contohnya, membuktikan jeruk mengandung cukup flavonoid guna menghalau penyakit degeneratif. Aktivitas flavonoid sendiri sebagai antioksidan tak pernah diragukan.
Penelitian yang dilakukan Shahidi dan Naczk, dalam bukunya Food Phenolics: Sources, Chemistry, Effects and Aplications, menyebut flavonoid dapat benperan sebagai antioksidan karena dapat menangkap radikal bebas, dengan melepaskan atom hidrogen dari gugus hidroksilnya.
Pemberian atom hidrogen itu menyebabkan radikal bebas menjadi stabil, sehingga tak merusak lipida, protein, dan DNA (materi genetis) yang menjadi target perusakan.
Hasil penelitian penulis pun menunjukkan, flavonoid dapat bertindak sebagai quencer atau penstabil oksigen singlet. Salah satu flavonoid yang berkhasiat seperti itu adalah quercetin. Senyawa ini beraktivitas sebagai antioksidan dengan melepaskan atau menyumbangkan ion hidrogen kepada radikal bebas peroksi agar menjadi lebih stabil. Aktivitas tersebut menghalangi reaksi oksidasi kolesterol jahat (LDL) yang menyebabkan darah mengental, sehingga mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Gejala awal penyempitan pembuluh darah atau ateroskerosis pun akan terhalang, sehingga mengurangi risiko serangan jantung koroner atau stroke.
Satu lagi yang mempertinggi nilai jeruk dalam menunjang kesehatan adalah kemampuannya mempengaruhi aktivitas enzim glutatione S-transferase (GTS), guna menghamhat terjadinya kanker, bekerja sama dengan senyawa limonoida seperti limonin dan nomilin. GTS sendiri merupakan enzim utama sistem detoksifikasi yang dapat menetralkan karsinogen.
Jadi, jika Anda rajin mengonsumsi buah jeruk atau minum jusnya, beragam antioksidan seperti betakaroten, biofavonoid dan vitamin C, serta asam folat akan dipasok ke dalam tubuh dalam jumlah yang proporsional. Secangkir jus jeruk mengandung sekitar 120 mg vitamin C, jauh lebih besar dari kebutuhan sehari-hari yang disarankan. Kecukupan zat-zat pelindung itu diperlukan dalam pembentukan sistem kekebalan tubuh dan diharapkan ikut membantu penyerapan zat besi, pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan gigi dan gusi serta membantu pemulihan luka. Kandungan vitamin C-nya juga ikut mencegah efek kerusakan tubuh akibat kebiasaan merokok dan minum beralkohol.
Belakangan, vitamin C bahkan juga dipercaya bisa meremajakan dan memulihkan kulit, bikin awet muda dan melangsingkan tubuh. Cara masuk vitamin itu ke dalam tubuh, seiring makin majunya teknologi kedokteran, bahkan tak hanya secara oral. Namun juga melalui serum yang dioles di kulit, atau berupa cairan yang disuntikkan ke pembuluh darah lengan.
Meski cara masuk lewat suntikan itu memiliki banyak kelebihan (lebih efektif, karena langsung menuju pembuluh darah), “injeksi” alami vitamin C dengan cara mengonsumsi langsung sang jeruk tetap menjadi jalan terbaik. Selain rasa manis-asamnya yang menyegarkan, buah jeruk - seperti dijelaskan di muka - mengandung paket antioksidan yang jauh lebih komplet ketimbang suntikan.
Kata kunci : Manfaat Jeruk
0 comments:
Post a Comment